.

.
Home » » Kunjungan DPRD Prov. Kalimantan Timur - Bernardinus Tasik

Kunjungan DPRD Prov. Kalimantan Timur - Bernardinus Tasik

Oleh   Bernardinus Tasik - 1302045192
 


 Dalam seminar bersama anggota dewan perwakilan rakyat, banyak hal yang dibahas dalam  seminar yang dilaksanakan pada hari senin 18 mei 2015 dengan tema “mengenal parlemen lebih dekat” pada awal pembukaan seminar, anggota dprd mengungkapkan  jumlah dapil di kaltim ada 5 dan terdiriri 55 orang anggota dprd, kaltim memiliki 10 kota/kabupaten. Daerah yang jumlah penduduknya lebih dari 3 juta  jumlah anggotanya 55 orang.

 Dalam hal tugas dprd, saya baru tauh saat saya mengikuti seminar, untuk tugas dan peranan anggota dprd ditentukan posisi mereka di anggota dprd, di dprd memiliki 4 komisi yang tugasnya berbeda-beda. Komisi 1 bertugas dibidang hukum, komisi 2 bertugas dibidang ekonomi, komisi 3 bertugas di pembangunan dan komisi 4 bertugas dibidang pendidikan dan kesehatan

 Anggota- anggota dprd disana banyak sekali memberi motivasi-motivasi bagi kami, mereka menekankan  kepada kami agar terus belajar, jangan mudah putus asa karena kami adalah masa depan bangsa.  Saya sangat ingat yang dikatakan oleh anggota dprd yang paling mudah dia menceritakan pengalamannya yang penuh semangat, walaupun dia anak dari walikota bontang tapi dia tidak mengandalkan kekayaan dan kepopuleran bapaknya. Dia berjuang keras dan pantang menyerah dan buah kerja keras berhasil menjadi anggota dprd.

 Salah satu anggota dprd yaitu ibu rita dia menjelaskan banyak hal tentang APBN, APBD dan OTSUS(otononi khusus) dia mengatakan bahwa pemerataan pembunganan di setiap kota berbeda-beda, pembangunan di pusat lebih maju dibandingkan daerah-daerah yang lain, oleh karena itu gubernur kaltim saat ini mengusulkan otonomi khusus buat Kalimantan timur, karena kaltim salah satu daerah yang memberikan dana ke pusat sangat banyak, namun sekembalinya ke kaltim tidak sebanding dengan banyak yang masih harus ditangani untuk pembangunan kaltim.


 Pada seminar kemarin juga dibahas mengapa samarinda sebagai ibu kota Kalimantan timur masih jauh tertinggal dibandingkan kota-kota yang lain. Anggota dpr menjelaskan bahwa banyak faktor yang membuat samarinda  masih seperti saat ini, kurangnya pengawasan dan kerjasama antara masyarakat dengan pemerintah dan masih banyaknya pejabat Negara yang tidak jujur dalam menjalankan tugasnya.

 Dalam seminar kemarin juga dibahas tentang menjamurnya mini market dan swalayan, menurut pandangan anggota dpr bahwa dengan menjamurnya mini market dan swalayan perlahan-lahan akan menghilangkan para pedagang-pedagang kecil, karena mereka akana kalah bersaing dengan produk dan harga yang ditawarkan oleh mini market dan swalayan, kecendrungan masyarakat akan lebih suka membeli segala kebutuhan mereka di mini market dan swalayan, disamping harganya murah dan produk yang ditawarkan juga banyak

 Seminar kemarin juga ada seorang teman kami yang bertanya tugas DPR-RI, DPR provinsi dan DPR kota apa perbedaan tugasnya? lalu salah satu anggota dpr menjawab bahwa pada dasarnya tugas DPR-RI, DPR provinsi dan DPR kota  hampir sama yang hanya membedakan tugas mereka adalah ruang lingkup tugas mereka saja, jika DPR-RI bertugas di tingkat nasional, DPR provinsi bertugas di tingkat provinsi dan DPR kota bertugas di tingkat kota

 Dalam seminar kemarin juga dibahas tentang “bantuan operasional sekolah” dan “beasiswa”, anggota DPR menjelaskan dana 20% dari anggaran belanja negara yang diperuntukkan untuk pendidikan ternyata bukan hanya untuk membiayai gaji guru melainkan juga digunakan untuk pembangunan dan perawatan gedung-gedung sekolah serta alat-alat dan keperluan sekolah lainnya serta biaya-biaya yang lainnya. Menurut anggota DPR dana yang 20% tersebut tidaklah cukup untuk biaya pendidikan karena faktanya dana yang dikeluarkan tahun lalu lebih dari 20%. Untuk mahasiswa tidak menjadi tanggungan dari dana “bantuan operasional sekolah” , tetapi mahasiswa bisa mendapatkan hak mereka yaitu beasiswa untuk meringankan biaya kuliah yang begitu mahal, khususnya kami jurusan hubungan internasional.

 Berbicara tentang banyaknya golput anggota dpr menjelaskan kepada kami bahwa ada banyak faktor yang membuat angka golput yang begitu banyak khususnya dalam pemilihan anggota legislatif tahun lalu. Faktor yang paling utama, kurangnya informasi dan sosialisasi dari KPU  kepada masyarakan tentang pemilihan umum, faktor yang lainnya adalah masih banyak masyarakat yang kurang mengenal calon-calon anggota legislatif  dan juga begitu banyaknya calon membuat masyarakat bingung untuk memilih serta kepercayaan masyarakat akan pemimpin yang dipilih mulai berkurang karena banyak pejabat yang hanya “omong kosong” pada saat kampanye serta hanya mementingkan diri sendiri dan kurang memerhatikan masyarakat pada umumnya.

 Setelah mendengarkan pemaparan materi tentang tugas paslemen serta fungsi-fungsinya dan sharing pengalaman dan motivasi yang diberikan kepada kami, saya tertarik untuk menjadi politikus, karena seperti yang mereka sampaikan bahwa politik itu baik dan sangat penting cuma terkadang orang-orang yang ada dalam politik yang menodai politik itu dengan segala yang dilakukan hanya untuk kepentingan mereka sendiri. Tapi saya tetap tertarik untuk menjadi politikus.  Saya ingin membangun bangsa ini lebih baik lagi kedepannya dan menyadarkan masyarakat bahwa politik itu sangat baik dan harus ada kerjasama yang antara pemerintah dengan masyarakat.

0 komentar:

Post a Comment