.

.
Home » » Kunjungan DPRD Prov. Kalimantan Timur - Dedi Setyadi

Kunjungan DPRD Prov. Kalimantan Timur - Dedi Setyadi

Oleh   Dedi Setyadi - 1302045191
Dialog kelembagaan DPRD – Mahasiswa
Mengenal Parlemen Lebih Dekat

Untuk mempertajam wawasan dalam pembelajaran di bidang politik, kami para mahasiswa hubungan internasional, melakukan dialog dengan para parlemen di DPRD provinsi di Kalimantan Timur, senin (18/5) untuk lebih  mengenal kinerja parlemen di DPRD provinsi.
Mahasiswa hubungan internasional melakukan diskusi dengan para anggota dewan untuk mengetahui secara langsung apa saja tugas dan fungsi pokok anggota dewan. Dan juga mempertanyakan perkembangan yang ada di daerah Kalimantan Timur.
Para anggota dewan yang hadir dalam pertemuan dialog tersebut berasal dari komisi IV yang meliputi bidang kesejahteraan rakyat. Anggota dewan DPRD provinsi komisi IV yang hadir antara lain adalah Zain Tufik Nurrohman, S.Hut; Rita Artaty Barito SH; IR. Muhammad Adam; Hermanto Kewot S.P; Ferza Agustia, S.Sos; H. Mursidi Muslim.
Anggota dewan yang hadir pada saat pertemuan mengaku sangat bangga dan memberikan apresiasi setinggi-tingginya terhadap kegiatan mahasiswa untuk lebih dalam mengenal kinerja parlemen. Mursidi muslim yang hadir saat dialog tersebut mengatakan “mahasiswa merupakan orang-orang yang terpelajar, dan harus diakui bahwa mahasiswa adalah lokomotif menuju perubahan bangsa, namun dibalik semua itu mahasiswa hendaknya juga harus memiliki kepedulian terhadap lingkungan, dan juga berprestasi secara akademik,” katanya.
Selanjutnya Hermanto Kewot juga menambahkan bahwa mahasiswa sekarang telah memiliki kapasitas yang mumpuni secara keilmuan, kesempatan untuk menjadi lebih baik sebagai seorang generasi penerus masih terbuka lebar namun harus dipahami juga bahwa mahasiswa mesti memiliki mental berlandaskan nasionali.
Dalam pertemuan yang dilakukan di gedung D DPRD lantai 6 itu, anggota dewan berpesan kepada mahasiswa agar memiliki rasa etika yang tinggi, rasa memiliki juga harus ditumbuhkan sejak awal, jadilah generasi yang bisa berbuat sesuatu bukan hanya jadi peniru.
Dalam sesi tanya jawab kepada para anggota dewan, salah satu mahasiswa mempertanyakan masalah pertambangan di Kalimantan Timur, Hermanto Kewot dengan tegas menjawab bahwa pertambangan di Kalimantan Timur akan dicabut perizinan dari DPRD, beliau telah mengatakan kepada pemerintah beserta aparat penegak hukum bertindak tegas kedapa perusahaan tambang yang membiarkan lubang-lubang bekas galian tambang menganga tanpa direklamasi.
Fakta bahwa lubang bekas galian tambang tersebut telah banyak menelan korban jiwa terutama anak-anak, tak bisa disepelekan dan butuh tindakan tegas yang cepat dan solutif. Jika tidak, dikhawatirkan akan ada lagi korban jiwa menyusul.
Kemudian pada pertanyaan berikutnya seorang mahasiswa bertanya, “masalah pembangunan ikon taman kota Samarinda di jalan Bhayangkara bekas SMP 1, kenapa pembangunan itu diserahkan kepada perusahaan lain sedangkan sebelumnya ada perusahaan lain yang menghandle taman tersebut. Sekarang taman kotas tersebut terbengkalai hingga jalanan disekitar jadi rusak dan kadang macet, gimana tindakan dari pemerintah menghadapi hal tersebut?”
Rita Artaty yang berada dalam dialog tersebut dengan tegas mengatakan bahwa pembangunan ikon taman kota Samarinda tersebut dihentikan dengan paksaan. Alasannya adalah bahwa ikon taman tersebut tidak dapat persetujuan dari pihak DPRD provinsi sebab struktur taman tersebut sebenarnya hanya jadi kendala macet serta banjir, jalanan yang digunakan di sekitar daerah taman tersebut menjadi hancur. Rita Artaty juga menegaskan bahwa taman tersebut hanya permainan dari walikota Samarinda Syaharie Jaang.
Salah satu anggota dewan juga menjelaskan bahwa pemprov Kalimantan Timur mengirim 50 siswa ke Rusia untuk mempelajari ilmu rel kereta api. Para pelajar twersebut akan ditempatkan di empat perguruan tinggi ternama di Rusia yang memiliki spesialisasi pada bidang transportasi dan kereta api, anatara lain Moscow State University of Railway Engineering, Saint Petersburg Railroad University, Rostov State Transport University, dan Sama State University of Transport. Para penerima beasiswa akan belajar di Rusia selama 5 tahun untuk langsung memperoleh gelar spesialis.
Ini dilakukan seiring rencana negara itu berinvestasi sekitar Rp24 triliun membangun jaringan rel kereta api di Indonesia termasuk di Kaltim.
PT Kereta Api Borneo adalah perwakilan PT Russian Railways di Kaltim, sebuah perusahaan asal Rusia yang akan membangun jaringan rel kereta api sepanjang 203 kilometer di Kaltim, mulai Kabupaten Kutai Barat, Kabupaten Paser, Kabupaten Penajam Paser Utara, hingga Kota Balikpapan.
Para mahasiswa ini sepenuhnya memperoleh beasiswa dari Pemprov Kalimantan Timur melalui program Beasiswa Kaltim Cemerlang, dan begitu mereka selesai kuliah di Rusia akan diutamakan berkeja di PT Kereta Api Borneo.
Setelah melewati sesi tanya jawab kepada para anggota dewan, para mahasiswa hubungan internasional di ajak berkeliling gedung DPRD untuk mengetahuin ruangan apa saja yang ada di dalam gedung tersebut.

0 komentar:

Post a Comment