Oleh Ronair Hainansi Rahman - 1302045181
Pendahuluan
Dewan
perwakilan rakyat daerah (DPRD) merupakan salah satu dewan yang
berkewajiban menyuarakan suara rakyat di bagian daerah manapun. DPRD
juga memiliki tanggung jawab atas masyarakt yang ada di daerah tertentu
untuk mengembangkan daerah untuk kemajuan bangsa. Namun dari kewjaiban
dan tanggung jawab tersebut apakah kita tau apa yang merek kerjakan
selam ini, atau apa saja yang terjadi di dalam DPRD sebagai suara dari
masyarakat di setiap daerah ? . dalam rangkuman ini akan di ulas semua
apa saja yang ada dalam DPRD itu sendiri dalam seminar MENGENAL PARLEMEN
LEBIH DEKAT oleh mahasiswa Hubungan Internasional dalam memenuhi mata
kuliah Teori Perbandingan Politik.
MENGENAL PARLEMEN LEBIH DEKAT
Membahas
anggota DPRD mungkin kalian harus tau dahulu jabatan, tugas dan kinerja
DPRD. Oleh sebab itu mengenai tema pada hari ini para anggota DPRD akan
menerangkan bagaimana tugas-tugas yang harus dilakukan oleh para
anggota DPRD sesuai dengan pangkatan dan jabatan anggota DPRD.
Sebelum
kita melanjutkan perbincangan ini , lebih baiknya kami akan
memperkenalkan para anggota DPRD yang berada pada diskusi kali ini :
1. IR. MUHAMAD ADAM
2. RITA ARTATI BARITO.SH
3. HJ. SITI QOMARIAH.SE
4. H. MURSIDI MUSLIM
5. AHMAD RASYIDI.EM.S,S.PD.I
6. HERWANTO KEWOT S.P
7. FERZA AGUSTA S.SOS
Disini
para anggota DPRD satu persatu memperkenalkan diri masing- masing
sekaligus berbagi pengalaman mereka dengan mahasiswa , anggota DPRD juga
menyampaikan bagaimana tugas dan jabatan mereka, mengenai apa saja yang
harus dilakukan oleh anggota DPRD dalam melaksanakan tugas sebagai
anggota DPRD (Dewan Perwakilan Daerah) propinsi Kalimantan timur. Selain
itu para anggota DPRD juga membicarakan adanya isu tentang OTSUS
(otonomi khusus), dimana wilayah kaltim terutama gubernur kaltim Awang
Faroek Ishak yang menginginkan adanya otsus di Kalimantan timur.
Dalam
pertemuan ini anggota DPRD juga membahas tentang anggaran yang dimiliki
kaltim , dimana kaltim menyumbangkan kekayaan nya kepada pemerintah
pusat sekitar 400 trilyun dan yang kembali ke kaltim hanya 14-17
triliyun , tentu itu tidak cukup bagi kaltim , oleh sebab itu gubernur
kaltim menginginkan adanya OTSUS di wilayah kaltim. Tatapi ada pula
masyarakat kaltim yang tidak setuju dengan adanya OTSUS, masyarakat
menuding bahwa jika pemerintah dearah hanya berfokus kepada masalah
OTSUS tentunya pemerintah tidak akan maksimal dalam menjalan kan
kinerjanya untuk rakyat , masyarakat menuntut kepada pemerintah kaltim
untuk membangun dan memperbaiki fasilitas yang ada dulu dibanding harus
sibuk mengurusi OTSUS yang belum pasti kaltim dapatkan.
Setelah
itu para anggota DPRD membuka sesi pertanyaan bagi mahasiswa hubungan
internasional untuk bertanya , berikut beberapa pertanyaan yang di
berikan mahasiswa kepada anggota DPRD
1. Untuk Anggaran pendidikan hanya 20%, apakah cukup ?
Anggaran
untuk pendidikan di kaltim jika hanya diberikan 20% itu masih belum
cukup , karena jika dilihat dari segi fasilitas yang berada di
sekolah-sekolah dan dikampus masih belum baik , tetapi ada pula bantuan
yang di berikan oleh APBN untuk memenuhi kekurangnan fasilitas ataupun
yang lainya yang di berikan kepada sekolah-sekolah dan kampus. Tetapi
dalam hal ini pemerintah kaltim telah berusaha untuk memberikan yang
terbaik dalam hal pendidikan di kaltim, seperti Bapak Gubernur kaltim
yang memberikan beasiswa kepada 50.000 pelajar , itu membuktikan bahwa
bapak Awang Faroek Ishak
Sebagai gubernur kaltim bersungguh-sungguh dalam hal pendidikan.
2. Dari 3,508 juta penduduk terdapat 35% masyarakat yang golput, mengapa begitu banyak masyarakat yang golput?
Mungkin
masyarakat tersebut tidak aktif dalam adanya kampanye, ataupun tidak
terlalu mementingkan siapa calon yang ikut dalam pemilu , dan kurangnya
wawasan tentang calon pemilu, masyarakat juga kurang percaya lagi dengan
calon-calon yang ada , yang memberikan janji-janji palsu, dan kurangnya
fasilitas yang ada didaerah terkecil.
Sehingga membuat masyarakat tidak mau ikut berpartisipasi dalam pemilu , dan tidak mau ikut memilih calon pemilu.
3. Apa upaya pemerintah untuk meningkatkan anggaran kaltim?
Upaya
pemerintah dalam meningkatkan anggaran kaltim yaitu dengan cara
menginginkan adanya otsus di wilayah kaltim, dimana kaltim menuntut
bahwa anggaran kaltim yang awalnya dikirim kepusat 400 triliun
kembalinya hanya 14-17 triliun, menuntut untuk menaikan anggaran yang
diberikan pusat kepada kaltim dinaikan , sehingga kaltim dapat melakukan
pembangunan-pembangunan dalam sektor olah raga , industry dan
pariwisata , yang nantinya mungkin akan meningkatkan anggaran kaltim.
Selain
itu adanya kebijakan pemerintah kaltim yang memberikan beasiswa kepada
pelajar kaltim yang diusung oleh Gubernur kaltim , pemerintah kaltim
berharap pada pelajar yang diberikan beasiswa agar dapat menuntut ilmu
dengan mengaharapkan lahirnya pelajar-pelajar yang pintar yang nantinya
bisa merubah kaltim dan bisa membangun kaltim untuk lebih baik lagi.
Dengan ini mungkin akan meningkatkan anggran kaltim agar lebih baik dan
lebih maksimal lagi.
0 komentar:
Post a Comment