Oleh Ryan Sutrisno W - 1302045216
Jadi
pada Pada tanggal 18 Mei 2015 Mahasiswa Hubungan Internasional
mendapatkan ijin untuk dapat berkunjung ke di DPRD PROV Kalimantan
Timur,di sana kami di perkenalkan dengan beberapa pembicara yang tentu
nya dari beberapa komisi dari satu sampai empat tidak hanya itu kamipun
di persilahkan untuk mengikuti siding paripurna pada hari itu juga.
Dalam
pertemuan dengan anggota DPRD tersebut beberapa mahasiswa menanyakan
yang lagi “Hangat” nya lagi di bincang kan tentang maslah OTSUS yang
sering dituntut oleh masyarakat tetapi kebanyakan dari mahasiswa
penasran seperti apa sih OTSUS yang di inginkan oleh masyarakat
tersebut, tonomi khusus yang dituntut oleh pemerintah kal-tim sebenarnya
merupakan isu yang dicanangkan oleh gubernur kal-tim yaitu Awang Faroek
Ishak, hal ini dikarenakan kaltim yang menyumbangkan kekayaan senilai
kurang lebih 400 triliun kepusat tapi dari hal tersebut feedback nya
terhadap kaltim sangatlah sedikit tidak sebanding dengan yang di berikan
kaltim ke pusat, jadi pemerintah menuntut untuk meminta OTSUS kepada
pusat.
Selain itu ada yang menanyakan tentang
permasalahan tentang Beasiswa Kaltim Cemerlang untuk Mahasiswa baru yang
pergi ke Russia jurusan Kereta Api ternyata dari hal tersebut lumayan
mengkagetkan dari jawaban para anggota DPRD yaitu di KALTIM akan di
bangunnya jalur kereta api daerah tersebut dan tanggapan dari bu RITA
ARTATI BARITO S.H tersebut “mengapa kita tidak menggunakan lulusan dari
yang kita kirimkan dan kembali nya untuk ke kita dari daerah untuk
daerah, kenapa mesti menyewa arsitek dari luar kalo kita mempunyai putra
daerah sendiri?” dan ternyata memang benar yang nantinya lulusan dari
sana akan di pakai untuk menajadi arsitek pembangunan kereta api
tersebut
Dan ada juga yang menanyakan tentang soal
anggaran pendidikan di Kalimantan timur sendiri dan menurut DPRD ntuk
Urusan Pendidikan pada Tahun 2009 telah dialokasikan
Rp.374.490.706.854,- dan realisasi Rp.259.235.750.449,- atau mencapai
69,22%. Pada tahun 2010 telah dialokasikan anggaran
Rp.330.546.187.000,- dan telah direalisasikan sebesar
Rp.247.840.820.359,- atau mencapai 74,98%. Tahun 2011 telah
dialokasikan anggaran Rp.324.220.484.440,- dan telah direalisasikan
sebesar Rp.274.598.078.437,- atau mencapai 84,69%. Tahun 2012 telah
dialokasikan anggaran Rp.407.325.793.000 dan telah direalisasikan
sebesar Rp.356.978.182.062 atau mencapai 87,64%. Tahun 2013 telah
dialokasikan anggaran murni Rp.589.468.380.000,- kemudian direvisi
menjadi Rp.570.509.883.096,- dan dari anggaran APBD-P alokasi dana
Rp.30.200.000.000,- sehingga total anggaran Rp.600.709.883.096,- dan
telah direalisasikan sebesar Rp.536.940.303.478,- dengan capaian
keuangan 89,38% dan capaian fisik sebesar 95,64%. Jadi seperti itu lah
APBN yang di keluarkan DPRD di sector pendidikan dari tahun 2009 sampai
2013.
0 komentar:
Post a Comment