.

.
Home » » Kunjungan DPRD Prov. Kalimantan Timur - Tibortius Melkior Saceira

Kunjungan DPRD Prov. Kalimantan Timur - Tibortius Melkior Saceira

Oleh   Tibortius Melkior Saceira - 1302045241

“Mengenal Parlemen Lebih Dekat”
Pada tanggal 11 mei 2015 kami mahasiswa Hubungan Internasional melakukan kunjungan ke DPRD Kaltim yang berlokasi di Karang Paci yang bertujuan untuk mengenal lebih dekat para anggota DPRD Kaltim serta dapat mengetahui apa saja kegiatan yang dilakukan oleh para anggota DPRD Kaltim dalam membuat keputusan dalam rapat-rapat yang terjadi di dalam sidang.
Dalamkunjungantersebutadabeberapaanggota DPRD kaltim yang menjadipembicara, yaitu:
1. IR.Muhamad Adam.
2. Rita artatati Barito. SH
3. Hj. Siti Qomariah.SE
4. H. Mursidi Muslim.
5. Ahmad Rasyidi. Em.S,S.Pd.I
6. HerwantoKewot S.P
7. FerzaAgusta. S.Sos.
Dalam pertemuan itu satu persatu para anggota DPRD kaltim berbagi pengalaman dengan paramahasiswa. Khususnya dalam rangka memperkenalkan bagaimana kinerja para anggota dewan dan apa saja tugas yang dilakukan para anggota dewan tersebut.
Selain itu kunjugan kami kekantor DPRD Kaltim bertujuan untuk menambah wawasan kami agar dapat berfikir kritis dan bisa mengkritisi kebijakan apa saja yang tidak mendukung masyarakat dan cenderung hanya mementingkan kepentingan pemerntah saja.
Para pemateri awalnya menjelaskan tentang jumlah anggota DPRD saat ini berjumlah 55 orang di ambil dari jumlah penduduk di Kaltim saat ini yaitu 5.500.008 ribu orang dan beberapa calon DPRD tersebut dipilih  melalui  beberapa daerah pemilihan atau dapil antara lain yaitu daerah Samarinda, Balikpapan, Bontang dan lain-lain yang terdiri dari 8 daerah pemilihan.
Dan ada juga pemateri yang memberikan motivasi terhadap mahasiswa Hubungan Internasional untuk terus belajar agar nanti dapat menjadi orang sukses dan pemateri tersebut memberikan motivasi bagi teman-teman yang memiliki IPK rendah yaitu jangan minder jika anda mempunyai IPK rendah karena dengan usaha bisa jadi anda yang mempunyai IPK rendah akan mempekerjakan orang lain yang memilki IPK tinggi dan pemateri tersebut adalah anggota DPRD termuda yang ada di DPRD Kaltim di wilayah Karang Paci
Selanjutnya ada pemateri yang menjelaskan tentang Masyarakat Ekonomi ASEAN yang saat ini sangat penting bagi masyarakat Indonesia karena dengan adanya Masyarakat Ekonomi ASEAN maka persaingan di dunia perkerjaan semakin sulit karena masuknya masyarakat dari negara-negara ASEAN lainnya ke Indonesia selain itu masyarakat harus memilki skil untuk bersaing dengan masyarakat ASEAN lainnya.
Setelah itu para anggota DPRD membuka sesi tanya jawab bagi mahasiswa Hubungan Internasional untuk bertanya, saat itu anggota DPRD membuka dua sesi tanya jawab namun di dalam laporan ini saya hanya menjelaskan 3 pertanyaan dan jawaban yang di berikan oleh teman teman saya berikut beberapa pertanyaan yang di berikan mahasiswa kepada anggota DPRD
1. Dari 5,508 juta penduduk terdapat 35% masyarakat yang golput, mengapa masih begitu banyak masyarakat yang melakukan golput?

Tanggapan dari anggota DPRD adalah karena masih banyak masyarakat yang kurang menganal calon yang maju sebagai anggota yang mewakili masyarakat di pemerintahan sehingga masyarakat tidak mau berpartisipasi atau menyumbang suara bagi calon perwakilan mereka dan masih banyaknya masyarakat yang belum percaya terhadap kinerja perwakilan mereka di pemerintahan, dan terkesan tidak terlalu mementingkan siapa calon perwakilan mereka di pemerintahan nanti sehingga menganggap bahwa apa yang menjadi motto calon anggota dalam pemerintahan nanti hanya menjadi janji-janji yang tidak akan direalisasikan oleh calon perwakilan mereka jika naik dan terpilih menjadi anggota dalam pemerintahan

2. Apa saja upaya yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan anggaran kaltim?

Tanggapan dari anggota DPRD adalah upaya dari pemerintah dalam meningkatkan anggaran kaltim yaitu dengan cara menginginkan adanya otonomi khusus dikaltim, karena kaltim menjadi salah satu daerah yang paling banyak menyumbang pemasukan kepemerintah pusat seperti yang kita ketahui kaltim mengirim anggarannya kaltim ke pusat sebesar 400 triliun namun yang kembali dan masuk kembali kedaerah kaltim hanya sebesar 14-17 triliun saja, oleh karena itu kaltim menuntut untuk menaikan anggaran yang diberikan pusat kepada kaltim dinaikan , sehingga kaltim dapat melakukan pembangunan-pembangunan dalam infrasrtuktur transportasi antara lain yaitu membuat jalan tol dari Balikpapan ke Samarinda selanjutnya ke Bontang dan kewilayah-wilayah kaltim lainnya dan membangun transportasi kereta api agar yang menhubungkan kota-kota di daerah katim.
Selain itu aggaran tersebut dapat  digunakan dibidang pendidikan karena adanya kebijakan pemerintah kaltim yang memberikan beasiswa kepada pelajar kaltim yang diusung oleh Gubernur kaltim , pemerintah kaltim berharap pada pelajar yang diberikan beasiswa agar dapat lebih pintar dan dapat membangun kaltim lebih baik dan lebih maju lagi dari sekarang dan pelajar dari kaltim dapat bersaing dengan para pelajar yang berada di jawa karena lebih maju dan lebih dianggap memiliki wawasan yang lebih baik dari mahasiswa di daerah lainnya.

3. Apakah anggaran pendidikan hanya 20% cukup dalam mendukung pendidikan di Kaltim?

Tanggapan dari anggota DPRD adalah anggaran untuk pendidikan di kaltim jika hanya diberikan 20% itu masih belumcukup , karena jika dilihat dari segi fasilitas masih banyak fasilitas yang belum terlekapi yang berada di sekolah-sekolah dan dikampus karena barang-barang seperti kursi, meja dan lain-lain masih menggunakan fasilitas pada bantuan tahun 2008 namun kaltim mendapatkan bantuan yang dari dana  oleh APBN untuk memenuhi kekurangan fasilitas atau pun yang lainya yang di berikan kepada sekolah-sekolah dan kampus. Tetapi dalam hal ini pemerintah kaltim telah berusaha untuk memberikan yang terbaik dalam hal pendidikan di kaltim, seperti memberikan beasiswa kepada 50.000 pelajar, itu membuktikan bahwa  bapak Awang Faroek Ishak sungguh mementingkan dunia pendidikan yang berada di kaltim.

0 komentar:

Post a Comment