.

.
Home » » Analisis Elit : Richardo Cornelio T

Analisis Elit : Richardo Cornelio T

Korea Utara
Richardo Cornelio T - 1302045206

            Pemerintah Korea Utara di bawah Kim Il Sung menetapkan blue print yang berdasarkan pada juche. Juche adalah paham self-reliance yang menekankan pada kemandirian politik, self-reliance pada politik dan ekonomi, serta nasionalisme Korea Utara. Paham ini diperkenalkan pada tahun 1955 oleh Kim Il Sung. Paham ini cenderung ultranasionalis dan menjadi alat bagi Kim dan pemerintahannya untuk melanggengkan kekuasaan di Korea Utara. Akibatnya segala kebijakan yang sebenarnya merugikan rakyat dianggap benar karena didasarkan pada doktrin juche ini. Karena dukungan doktrin ini yang kemudian melanggengkan kekuasaan pemerintahan Korea Utara, maka pemerintahan diisi oleh orang-orang tidak berkompeten. Dampaknya adalah kebijakan yang dihasilkan tidak banyak berpihak pada pengentasan kemiskinan. Program-program yang dirancang hanya didasarkan pada kemauan pemerintah pusat yang sebenarnya hanya untuk memenuhi ambisi elit tersebut. Salah satunya adalah Ch’ollima Movement di tahun 1956. Gerakan ini digagas oleh Kim dengan datang ke industri untuk mendorong semangat para pekerjanya. Ironisnya para pekerja ini harus bekerja selama berjam-jam dengan mengerjakan kebutuhan produksi industri berat. Dampaknya kemudian adalah masyarakat menjadi berkurang kreativitasnya, teralienasi, dan hak untuk hidup juga tereduksi dengan sistem kerja yang demikian ini.

            Kim Jong-Il mulai memimpin setelah kematian Kim Il Sung, sang ayah dan pemimpin Korea Utara saat itu, pada bulan Juli 1994 akibat serangan jantung. Kim Jong Il membutuhkan waktu kurang lebih 3 tahun untuk mengonsolidasikan pemerintahan dibawah kekuasaannya. Bersama dengan ayahnya, ia dipuji dan disebut sebagai "Pencipta Alam Semesta". Dalam pidatonya, ia selalu menyebut dirinya sebagai "Dear Father" bukan "Dear Leader".
Dalam melakukan perjalanan, ia selalu ditemani "pleasure squad" (pasukan kesenangan/kenikmatan), yang semua anggota adalah wanita muda. Ia dianggap memiliki kekuatan supernatural sejak lahir. Ia mengklaim bahwa Korea Utara merupakan negara yang paling demokratis, bebas dan terhormat di bumi. Ia juga mengklaim dirinya sebagai penemu hamburger dan merupakan pegolf paling legendaris yang pernah ada di dunia. Ia membangun kota di perbatasan Korea Utara dan Selatan hanya untuk mengelabui orang-orang Korea Selatan agar menyeberang ke negaranya. Ia berusaha menyingkirkan orang-orang yang bertubuh pendek dari Pyongyang, ibukota negara hanya karena ia kesal dengan tinggi badannya. Anak-anak sekolah diajarkan bahwa sang presiden tidak pernah buang air besar. Dan puncak kegilaannya adalah ketika ia memerintahkan penculikan atas dua orang sutradara untuk membuat remake dari fim Godzilla, dengan versi komunis. Ia selalu mengklaim Korea utara sebagai surga dimana orang tidak pernah mengalami kemiskinan dan semua orang hidup bahagia. Padahal dalam kenyataan banyak rakyatnya menderita dan hampir semuanya bekerja di lahan pertanian milik pemerintah.
Pada tahun 2008 Kim mengalami penurunan kesehatan dan banyak rumor beredar mengenai kesehatan Kim yang menurun ini, berbagai spekulasi penyakit, mulai dari stroke, jantung, hingga kanker diberitakan oleh media namun selalu dibantah oleh pemerintahannya. Hingga pada tahun 2010, wikileaks mengeluarkan dokumen mengenai penyakit yang diderita oleh sang presiden, yaitu epilepsi.
Malang bagi rakyat Korea Utara sampai saat ini, sang presiden masih berkuasa dan kegilaannya masih barus berlanjut.
            Sistem pemerintahan yang dipimpin oleh diktator yang memiliki kekuasaan mutlak dan biasanya diperoleh melalui kekerasan atau dengan cara yang tidak demokratis. Kediktatoran pada dasarnya di awal perolehan kekuasaan sudah melakukan tindakan yang melanggar HAM. Saat memimpin, seorang diktator cenderung akan merepresi atau menekan dengan menggunakan kekerasan yang bertujuan untuk menertibkan rakyat dan situasi. Cara-cara yang dilakukan seperti memenjarakan dan membunuh untuk membungkam oposisi dan rakyat yang berani menentang kekuasaan mutlak pemimpin. Sementara itu jika dilihat dari aspek kemiskinan, kediktatoran cenderung berbanding lurus dengan kemiskinan. Hal ini disebabkan karena pemimpin beserta jajarannya cenderung untuk memanfaatkan pemasukan negara maupun fasilitas lain demi kesenangan dan kesejahteraannya sendiri. Sementara untuk kebaikan rakyat, hanya sebagian kecil hasil yang dikembalikan pada rakyat. Oleh sebab itu kediktatoran cenderung memunculkan kemiskinan karena ketidakmerataan distribusi hasil ekonomi serta represi pemerintah terhadap masyarakat yang membatasi ruang gerak untuk berkarya dan bekerja. Meskipun di masa aktif pemerintahan, ada kesejahteraan atau kestabilan ekonomi yang dapat dicapai, tetapi ketika pemerintahan berakhir, kemiskinan dan permasalahan yang ditutupi oleh pemerintahan kemudian terungkap dan memunculkan ketidakstabilan baru. 

0 komentar:

Post a Comment