.

.
Home » » Analisis Elit : Rifky Irham

Analisis Elit : Rifky Irham


Analisis Elite Politik yang Ada Di Negara Korea Utara (Kim Jong-un)
Rifky Irham - 1302045198

Analisis Posisi :
            Kim Jong-un adalah putra dari Kim Jong-il yang mana merupakan Pemimpin tertinggi Korea Utara, yang ke 2 dari dinasti Kim. Kim Jong-un menduduki beberapa jabatan penting dalam struktur militer dan politik yang ada di Korea Utara. Sebelum menjadi seorang elit absolute dan paling berpengaruh di masa kepemimpinannya di Korea Utara, Kim Jong-un pernah menjabat sebagai wakil ketua Komisi Militer Sentral, dan akhirnya pun ia menjabat sebagai Ketuanya menggantikan Ri Yong-ho di tahun 2012 , selain itu juga ia menjabat sebagai Panglima Tertinggi Tentara Rakyat Korea ditahun 2011 sampai ayahnya meninggal dan ia pun naik tahta menggantikan sang martil revolusi Korea Utara, Kim Jong-il.
            Kim Jong-un juga pernah menjabat Ketua Komisi Pertahanan Nasional dan di ranah politik, ia juga menjadi sekretaris pertama partai Buruh Korea. Dalam beberapa fakta ini, jelas kita bisa ungkap bahwa posisi dari Kim Jong-un sebagai anak seorang pemimpin tertinggi suatu negeri otoriter, jelas dengan mudah mendapatkan posisi-posisi strategis dalam politik maupun jabatan dalam militernya. Seperti dalam monarki absolut dimana kekuasaan tertinggi berada di tangan Raja/pemimpin yang berkuasa, dan tidak ada yang boleh menentang sedikitpun sebagai mana diungkapkan Raja Louis XIV dari Perancis, negara Korea Utara yang merupakan negara Komunis yang menerapkan politik isolasi, menyebabkan Kim Jong-un sangat berkuasa penuh sebagai pimpinan tertinggi, dan tentu tidak ada yang bisa menandingi posisinya dalam negara tersebut. Ini adaah elit politik yang sangat tinggi karena hanya dirinyalah yang memiliki kedudukan tertinggi secara penuh.
Analisis Reputasi :
            Kim Jong-un merupakan sosok pemimpin yang memiliki reputasi yang kontroversial. Dengan banyaknya kabar bahwa ia melakukan kekejaman, dan banyak melakukan pelanggaran HAM, dan lebih mengedepankan militerisme dalam gaya kepemimpinannya. Ini sama dengan yang terjadi pada negara berideologi komunis pada sebagian besar, yaitu otoriter, kejam, dan lebih mengedepankan pembangunan militer, dari pada insfrastruktur. Ini juga pernah dilakukan di Uni Soviet pada masa Vladimir Lenin, dan Joseph Stalin. Namun selain beberapa catatan buruk tersebut, ada beberapa catatan yang baik yaitu sebagai bapak pembangunan dengan banyaknya pembangunan yang dianggap sentralistis, terutama pada sisi militer dan persenjataan nuklirnya. Dan juga ia merupakan sosok pemimpin yang dicintai rakyatnya terbukti dengan selalu memeluk atau dengan gembira menyambut kedatangan sang pemimpin.

Analisis Pengaruh/Kebijakan :


            Kim Jong-un selalu memiliki kuasa penuh atas negaranya, dan hal tersebut tidak akan bisa diganggu gugat oleh pihak manapun dalam negara. Karena negara tersebut menerapkan ideology komunisme, maka jelas  pemimpin tertinggi sangat berpengaruh dalam pengambilan kebijakan.

0 komentar:

Post a Comment