.

.
Home » » Analisis Elit : S, Jessica Deborah

Analisis Elit : S, Jessica Deborah

Myanmar
S, Jessica Deborah - 1302045236

Myanmar
Kelompok Elite di Myanmar adalah Pimpinan Militer yang disebut sebaga Junta Militer   (Jenderal) yang dikenal sebagai State Law and Order Restoration Council (SLORC) mendominasi wacana tentang politikdalam negeri maupun luar negeri dan keamanan nasional dan tidakmemberi ruang bagi kelompok di luar elit untuk berpartisipasi dalam rejim tersebut. Alasannya dikatakan Elit karena:

Pertama adalah sejarah. Sejarah Myanmar, dulu disebut Burma,penuh dengan perang yang nyaris tanpa henti. Proses pembentukanMyanmar secara tradisional berlangsung ditengah peperangan antar kelompok. Disamping itu, Myanmar di masa lalu juga berhadapan dengan invansi dari luar yang dilakukan oleh pasukan mongol, Cina. Dan juga Inggris.

Kedua pada era modern, Myanmar berhadapan dengan kekuatan imprealis jepang dan nyaristak pernah lupurt dari perang saudara.

Ketiga adalah geografi. Myanmar dikelilingi oleh lima negara dan dua negara besar yaitu Cina dan India.

Keempat adalah keragaman etnis, budaya dan agama, namun ada satu etnisdominan yaitu Bamar. Faktor keempat inilah yang banyak menyedot energi politik danekonomi dari rejim junta militer Myanmar. Suku Karen misalnya,membentuk Karen National Union (KNU) tahun 1947 yang melakukanperlawanan militer melawan aparat militer dari pemerintah pusat. Sayapmiliter KNU adalah Karen National Liberation Army (KNLA). Kemudian,tahun 1976 beberapa kelompok minoritas bergabung dalam persekutuan militer , NDF (National Democratic Front). NDF bertujuan untuk membeladiri dari pasukan junta militer pemerintah Burma. Paska penindasan gerakan demokrasi tahun 1988 muncul kelompok oposisi baru yang merupakan gabungan dari kelompok-kelompok etnis dan kelompok lainyang tidak puas dengan pemerintahan militer Burma. Rejim militer  Burma menolak kemenangan Liga Demokrasi Nasional (NLD) pimpinan Aung San Suu Kyi dalam pemilihan tahun 1990.
Bahkan kemudian justru menangkap Aung San Suu Kyi bersama aktifis demokrasi lain. Walaupunia mendapatkan hadiah nobel perdamaian tahun 1991, ia baru dilepastahun 1995, ditangkap lagi tahun 2000. Tahun 2002 rejim militer membebaskannya hanya untuk menangkapnya kembali tahun 2003.Elit politik SLORC terobsesi oleh keinginan untuk selalu memelihara dan mempertahankan kekuasaan. Tidak heran jika Aung SanSuu Kyi, pengikut setianya serta simpatisannya menjadi target utama pemerintahan militer Myanmar.

0 komentar:

Post a Comment