Elit di Swiss : Ulrich Zwingli
Suharno - 1302045189
Suharno - 1302045189
Huldrych
(atau Ulrich) Zwingli (lahir di Wildhaus, St. Gall, Swiss, 1 Januari
1484 – meninggal 11 Oktober 1531 pada umur 47 tahun) adalah pemimpin
Reformasi Swiss, dan pendiri Gereja Reformasi Swiss. Zwingli adalah
seorang doctor biblicus (pakar Alkitab) yang independen dari Luther. Ia
tiba pada kesimpulan-kesimpulan yang sama setelah meneliti Kitab Suci
dari sudut pandangan seorang sarjana humanis. Zwingli dilahirkan di
Wildhaus, St. Gall, Swiss dari sebuah keluarga kelas menengah terkemuka.
Ia adalah anak ke-3 dari delapan anak lelaki. Ayahnya, Ulrich, adalah
hakim kepala di kotanya, dan pamannya, Bartolomeus seorang pendeta.
Tepat
sebelum ia mendapatkan gelar teologinya, Zwingli menjadi pastur di
Glarus, dan tinggal di sana selama sepuluh tahun. Pada waktu itulah
Zwingli menyempurnakan kemampuan bahasa Yunaninya, dan mengambil bahasa
Ibrani. Selain mempelajari bahasa-bahasa Alkitab, ia juga membaca karya
Erasmus, yang memberikannya perspektif humanis.
Reformasi di Zürich
Setelah
tiga tahun berkhotbah, Zwingli mempersiapkan 67 dalil ("Schlussreden"),
yang dimaksudkan untuk khalayak umum dibandingkan dengan dalil Luther
dan mencakup semua pokok tentang "Injil", sebagaimana yang disebutnya.
Sesuai dengan kebijakan agama di Swiss pada waktu itu, harus diadakan
perdebatan publik sebelum langkah-langkah radikal diambil menyangkut
masalah-masalah agama. Diadakanlah sebuah pertemuan di Zürich 29 Januari
1523, yang dipimpin oleh wali kota. Semua pastor diundang. Perdebatan
yang sungguh-sungguh tidak terjadi, hanya dialog antara Zwingli dan
vikaris jenderal dari Konstanz. Reformasi Zwingli didukung oleh
pemerintah dan penduduk Zürich, dan menyebabkan perubahan-perubahan
penting dalam kehidupan masyarakat, dan urusan-urusan negara di Zürich.
Gerakan ini, khususnya, dikenal karena tanpa mengenal kasihan menganiaya
kaum Anabaptis dan para pengikut Kristus lainnya yang mengambil sikap
tidak melawan. Reformasi menyebar dari Zürich ke lima kanton Swiss
lainnya, sementara yang lima lainnya berpegang kuat pada pandangan iman
Gereja Katolik.
Dewan
Kota memutuskan bahwa doktrin-doktrin yang telah diajarkan Zwingli itu
harus diberlakukan di kanton Zürich. Para pengikut Zwingli yang radikal
memanfaatkan situasinya. Mereka membuang semua patung dan gambar dari
gereja-gereja, mengubah bahasa liturgis dari kebaktian-kebaktian, dan
membuang segala tambahan yang ada pada misa, dan berusaha sejauh mungkin
untuk mengembalikannya kepada yang paling dasar. Pada akhir 1524 biara
bagi laki-laki maupun perempuan dihapuskan, dan musik dibungkam di
gereja. Namun masyarakat tidak berubah, karena Zwingli enggan mengubah
sesuatu yang sudah begitu lama terpaut dengan kehidupan orang banyak,
sebelulm mereka sepenuhnya siap untuk menerima gantinya.
Setidak-tidaknya
dinaytakan bahwa pada hari Kamis pada Minggu Suci, 13 April 1525, di
Gereja Grossmunster, Perjamuan Kudus untuk pertama kalinya akan
diselenggarakan mengikuti liturgi yang telah disusun Zwingli. Pada hari
yang bersejarah itu, laki-laki dan perempuan duduk berseberangan dengan
sebuah meja memanjang di antara keduanya dan dilayani dengan roti di
piring-piring kayu serta anggur dari cawan kayu. Kontras dengan
kebiasaan sebelumnya sangat mengejutkan banyak oarng, namun cara yang
baru itu diterima. Dengan pemutusan yang radikal dengan masa lalu ini
Reformasi di Zürich pun selesai. Dalam tahun yang sama, Zwingli disapa
dengan gelar kehormatan Antistes.
Tahap politik
Doktrin-doktrin
baru diperkenalkan dan menghadapi perlawanan. Lawan-lawan pertama yang
dihadapi para Reformator ini datang dari pihak mereka sendiri. Para
petani tidak dapat menemukan alasan di dalam Alkitab, prinsip iman
mereka satu-satunya, mengeapa mereka harus membayar kepada para tuan
mereka pajak, persepuluhan dan uang sewa. Mereka menolaknya. Masyarakat
menjadi gelisah di mana-mana, dan baru menjadi tenang kembali setelah
perundingan yang lama dan dengan konsesi dari Pemerintah.
Kaum
Anabaptis tidak begitu mudah ditenangkan. Dari penafsiran Alkitab
mereka, yang telah diberikan Zwingli ke tangan mereka, mereka menentang
baptisan anak dan menolak bergabung dengan gereja negara Zwingli. Karena
itu Zwingli mengganjar mereka tanpa kasihan dengan penjara, siksaan,
pembuangan dan bahkan hukuman mati. Salah seorang pemimpin mereka Felix
Manz ditenggelamkan. Perang melawan kaum Anabaptis jauh lebih serius
bagi Zwingli daripada melawan Roma.
Di
St. Gallen wali kota Vadian (Joachim von Watt) berhasil memenuhi
keinginan Zwingli—di Schaffhausen, Dr. Sebastian Hofmeister melakukan
hal yang sama; di Basel Johann Oecolampadius. Zwingli sendiri datang ke
Bern, pada Januari 1528. Doktrin-doktrin yang baru kemudian
diperkenalkan dengan cepat ke Bern, seperti yang terjadi di Zürich, dan
banyak tempat dan kecamatan yang sebelumnya ragu-ragu kini mengikuti
teladan ini. Zwingli juga dapat menunjuk kepada keberhasilan cemerlang
pada 1528 dan 1529. Ia meyakinkan bahwa pembaruannya akan menang melalui
"Hak-hak Sipil Kristen", yang disetujui antara Zürich dan kota-kota
Konstanz (1527), Bern dan St. Gall (1528), Biel, Mulhausen, dan
Schaffhausen (1529).
0 komentar:
Post a Comment