Pengaruh Vladimir Lenin terhadap Russia
Ryan Sutrisno W - 1302045216
Ryan Sutrisno W - 1302045216
Vladimir Lenin adalah revolusioner komunis, politikus, dan
penggagas teori politik berkebangsaan Rusia. Nama Lenin sebenarnya adalah nama
samaran yang diambil dari nama Sungai Lena di Siberia. Ia menjabat sebagai
pemimpin RSFS Rusia sejak tahun 1917, lalu Perdana Menteri Uni Soviet sejak
tahun 1922 hingga kematiannya. Lenin berhaluan politik Marxis dan telah ikut
menyumbangkan gagasan politiknya dalam pemikiran Marxis yang disebut sebagai
Leninisme. Gagasannya itu bila digabung dengan teori ekonomi Marx dikenal
dengan sebutan Marxisme–Leninisme.
Vladimir Lenin juga berperan sebagai pemimpin faksi Bolshevik dari
Partai Buruh Sosial Demokrat Rusia, ia memegang peran utama dalam melancarkan
Revolusi Oktober 1917 yang berhasil menggulingkan Pemerintahan Sementara Rusia
dan mendirikan Republik Sosialis Federasi Soviet Rusia, negara sosialis pertama
di dunia secara konstitusional. Segera setelah itu, Lenin menerapkan reformasi
sosialis yang meliputi pengalihan hak milik atas tanah dan bangunan kepada
soviet (dewan pekerja). Adanya ancaman serangan dari Jerman membuat Lenin
terpaksa menandatangani perjanjian damai yang menandai keluarnya Rusia dari
Perang Dunia I. Pada tahun 1921, ia menggagas Kebijakan Ekonomi Baru, suatu
sistem kapitalisme negara yang memulai proses industrialisasi dan pemulihan
keadaan pasca-Perang Sipil Rusia. Setahun kemudian, RSFS Rusia bergabung dengan
wilayah lain yang dulu juga termasuk wilayah kekuasaan Kekaisaran Rusia untuk
membentuk Uni Soviet dengan Lenin sebagai pemimpin
Lenin menggunakan pengalamannya dalam membangun gerakan
revolusioner di Rusia untuk memformulasikan teorinya tentang strategi
revolusioner di negara-negara terbelakang. Tugas terberat kaum revolusioner
pada masa kekaisaran Rusia adalah memenangkan kesadaran yang ada pada klas
pekerja, dan keterlibatan aktif mereka (klas pekerja) dalam proses revolusi.
Mayoritas rakyat Rusia bukanlah buruh, melainkan para petani yang berada pada
taraf subsistensi pra-industrial, dan , hak-hak demokratikpun, meskpun bersifat
terbatas, ditolak oleh Rezim represif pimpinan Tsar.
Pada akhir 1917 Lenin memimpin apa yang kini dikenal dengan
Revolusi Oktober, yang dalam makna sebenarnya bisa disebut: kudeta. Pemerintah
Soviet di bawah kepemimpinan Lenin menghadapi rintangan luar biasa selama tiga
tahun masa perang saudara. Pasukan anti-Soviet, dipimpin oleh mantan jenderal
dan laksamana Tsar, berjuang mati-matian menggulingkan kaum merah.
0 komentar:
Post a Comment