Zionisme
Faruq Fahreza -
Zionisme
(Ibrani: צִיּוֹנוּת, translit. Tsiyonut) adalah gerakan nasional orang
Yahudi dan budaya Yahudi yang mendukung terciptanya sebuah tanah air
Yahudi di wilayah yang didefinisikan sebagai Tanah Israel. Berbagai
agamawan Zionisme mendukung orang-orang Yahudi menegakkan identitas
Yahudi mereka, menentang asimilasi Yahudi ke dalam masyarakat lain dan
telah menganjurkan Aliyah orang Yahudi ke Israel sebagai sarana bagi
orang Yahudi menjadi mayoritas di negara mereka sendiri, dan harus
dibebaskan dari diskriminasi antisemitisme, pengucilan, dan penganiayaan
yang secara historis terjadi dalam kondisi mereka sebelumnya sebagai
diaspora. Zionisme muncul pada akhir abad ke-19 di Eropa tengah dan
timur sebagai gerakan kebangkitan nasional, dan segera setelah ini
sebagian besar pemimpin gerakan terkait tujuan utama dengan menciptakan
keadaan yang diinginkan di Palestina, maka area tersebut dikontrol oleh
Kekaisaran Ottoman. Sejak berdirinya Negara Israel, gerakan Zionis terus
berlanjut terutama untuk melakukan advokasi atas nama negara Yahudi dan
mengalamatkan peringatan untuk melanjutkan tentang eksistensi
keberadaannya dan keamanan.
Pembela Zionisme mengatakan itu adalah
gerakan pembebasan nasional untuk pemulangan kelompok sosial-keagamaan
yang tersebar setelah ribuan tahun mereka meninggalkan tanah air. Kritik
Zionisme melihatnya sebagai kolonialis atau rasis ideologi yang
menyebabkan pengingkaran hak-hak, perampasan dan pengusiran dari
kelompok "penduduk pribumi Palestina"
Setelah hampir dua ribu
tahun keberadaan Yahudi di diaspora tanpa memiliki negara nasional,
gerakan Zionis didirikan pada akhir abad ke-19 oleh orang-orang Yahudi
sekuler, sebagian besar sebagai respon dari Yahudi Ashkenazi karena
meningkatnya antisemitisme di Eropa, dicontohkan oleh peristiwa Dreyfus
di Perancis dan pogrom anti-Yahudi di Kekaisaran Rusia. Gerakan politik
resmi didirikan oleh jurnalis Austro-Hungarian Theodor Herzl pada tahun
1897 setelah penerbitan bukunya Der Judenstaat. Pada saat itu, gerakan
ini berusaha untuk mendorong migrasi Yahudi ke Ottoman Palestina.
Meskipun
pada awalnya salah satu dari beberapa gerakan politik Yahudi menawarkan
respon alternatif untuk asimilasi dan antisemitisme, Zionisme tumbuh
pesat dan menjadi kekuatan dominan dalam politik Yahudi dengan
penghancuran kehidupan Yahudi di Eropa Tengah dan Timur di mana ini
sebagai gerakan alternatif yang berakar.
Gerakan ini akhirnya
berhasil membangun Israel pada tanggal 14 Mei 1948 (5 Iyyar 5708 dalam
kalender Ibrani), sebagai tanah air bagi orang-orang Yahudi. Proporsi
orang Yahudi di dunia tinggal di Israel juga terus tumbuh sejak gerakan
muncul dan lebih dari 40% orang Yahudi di dunia sekarang tinggal di
Israel, lebih dari jumlah di negara lain. Kedua hasil tersebut merupakan
keberhasilan sejarah Zionisme, tak tertandingi oleh gerakan politik
Yahudi lainnya yang sudah ada dalam 2.000 tahun terakhir. Dalam beberapa
studi akademis, Zionisme telah dianalisis baik di dalam konteks yang
lebih besar dari politik diaspora dan sebagai contoh gerakan pembebasan
nasional modern.
Analisis kelas elit Israel organisasi zionis ini
lebih ke mensejahterakan masyarakat yahudi yang waktu ke waktu
berjelajah keseluruh penjuru, ketika di usir dari timur tengah lalu
mengungsi ke eropa dan ternyata di incar oleh nazi jerman dan kemudian
kembali lagi ke tanah mereka, dan di janjikan di tanah palestina, dan
pada akhirnya sampai sekarang Israel hamper menguasai seluruh tanah
palestina, mengapa zionis ini bisa menjadi elit politik karena dari
tujuan mereka untuk memperjuangkan lahan untuk para yahudi tinggal dan
mereka berusaha sampai pada akhirnya mendapat tanah Israel, maka dari
itu atas keberhasilan kelompok zionis ini sampai sekarang makin menjadi
di Israel dalam ranah politik.
0 komentar:
Post a Comment